Menjelang tahun politik atau pemilihan Presiden Indonesia tahun 2019, berbagai manuver banyak dilakukan oleh pasangan calon dari masing-masing kubu. Tak jarang berbagai statemen kontroversial muncul khususnya dari pihak Oposisi kepada Petahana.
Sebagai negara demokrasi, tentu saja berbagai ‘serangan’ statemen merupakan hal yang diperbolehkan. Hanya saja, berbagai statemen tentu harus didukung dengan fakta dan data yang nyata.
Yang terbaru, Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengeluarkan statemen yang membuat pemerintah meradang. Bagaimana tidak, Prabowo saat berada di Bali mengatakan bahwa 99 persen rakyat Indonesia hidupnya pas-pasan atau dengan kata lain, hanya 1 persen orang Indonesia yang memiliki ekonomi cukup dan sisanya pas-pasan.
Klaim yang dikatakan oleh Prabowo ini tidak diketahui berasal dari data mana, tetapi data ini dibantah oleh pihak Badan Pusat Statistik ( BPS) melalui Kepala BPS Suhariyanto. Meskipun enggan mengomentari tentang klaim tersebut, Suhariyanto mengatakan bahwa angka yang diklaim Prabowo itu tidak sama dengan data yang dimiliki oleh Prabowo. Lebih lanjut ia mengatakan bagi pihak yang melakukan klaim sebaiknya memamperkan sesuai data yang dimiliki serta sumber yang diambil.
Ada pun data dari BPS memaparkan justru jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan dan terendah sejak tahun 2011.
Data terakhir dari BPS mengatakan jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 9,82 atau berada diangka 25,95 juta jiwa.
Istana minta Prabowo beri data terkait klaim
Pihak istana melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan seharusnya Prabowo memberikan data terkait dengan klaim yang dilakukan. Pramono Anung mengatakan justru saat ini angka kemiskinan turun menurut data dari BPS.
Pramono juga mengatakan menurut survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, sebanyak 72,2 persen responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi-JK.
Klaim Prabowo mengenai angka kemiskinan ini tentu merupakan sifat yang bersifat politis. Prabowo sebagai oposisi ingin melakukan manuver mengenai ekonomi Indonesia yang dianggap mengalami penurunan. Statemen ini pun banyak diragukan karena klaim ini tanpa didasari oleh sumber data yang jelas.
Sebagai masyarakat yang akan memilih, sebaiknya jangan mudah percaya terhadap berbagai klaim – baik kubu pemerintah maupun oposisi. Pilihan Anda akan berpengaruh untuk keberlangsungan Anda pula, jadi pilih yang memiliki visi misi yang jelas serta track record terpercaya. Salam.