Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil(CPNS) telah dibuka. Ini mungkin menjadi hal yang banyak ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia khususnya yang memang mengincar posisi Pegawai Negeri Sipil(PNS).
Berbeda dengan tahun dahulu, kini PNS dipandang menjadi salah satu profesi yang menjanjikan. Ada anggapan bahwa di Indonesia, jika menjadi PNS maka hidupnya akan terjamin. Mungkin paradigma seperti ini pula yang membuat banyak masyarakat Indonesia berlomba-lomba untuk mencoba tes CPNS tersebut.
Baru hari pertama dibuka tanggal 26 September 2018 lalu, total sudah ada 555.048 pelamar CPNS menurut sumber dari Badan Kepegawaian Negara(BKN).
Tentunya jumlah ini akan terus bertambah, karena sebagian orang mengalami kendala karena website mengalami down akibat terlalu banyaknya request.
Kali ini kami bukan ingin membahas mengenai tips untuk bisa masuk menjadi PNS atau sejenisnya, tetapi kami justru ingin membahas sebaliknya tentang paradigma menjadi PNS=hidup berkecupuan.
Berebut jadi PNS, siapa yang jadi wiraswasta?
Pertama, tentu saja mau profesi apa pun selama itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku adalah benar. Ini termasuk berbagai orang yang ingin atau bahkan terobsesi ingin menajdi PNS.
Kedua, ini bukan berarti mengatakan bahwa wiraswasta lebih baik dibandingkan menjadi pekerja atau PNS. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing pastinya.
Tapi, kami berbicara mengenai bagaimana besarnya animo masyarakat ingin mencoba masuk menjadi PNS, padahal posisi tersebut sangatlah terbatas dibandingkan dengan jumlah pelamar yang ada.
Sebagai cerminan, Indonesia saat ini masih menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah wiraswasta terkecil di Asia. Bila dibandingkan dengan Singapura, Indonesia dalam hal wirausaha masih kalah jauh. Padahal majunya suatu negara itu bisa terlihat bagaimana jumlah pengusaha/wiraswasta yang cukup banyak.
Jika setiap orang atau mayoritas masyarakat Indonesia tidak mau mulai mengubah pola pikir untuk mencoba menjadi job creator dan lebih memilih berlomba mencari pekerjaan yang terbatas, ini akan menjadi ancaman untuk perekonomian dan kemajuan Indonesia itu sendiri.
Jika berkaca pada negara-negara maju, mereka sangat peduli dan memberikan wadah bahkan dari pendidikan dasar untuk mulai belajar mengenai wiraswasta. Negara-negara maju juga mencoba membangun generasi penerusnya dengan mental pengusaha – sehingga bisa dilihat banyak negara maju yang semakin maju lantaran memiliki banyak pengusaha sukses.
Tidak ada salahnya ingin hidup terjamin misalnya menjadi PNS, tetapi lebih baik lagi jika mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga menjadikan kita tak lagi menjadi negara yang hanya ingin menerima tetapi juga membuat.